Salam alaik! Saat ini hati umi bergetar, memburu tenang dalam kekalutan, justeru jiwa mencari jalan tenang, justeru lahirlah persoalan ini - adakah jiwa mendidik hati @ hati mendidik jiwa? sukar bagi kita langsung memahami apa sebenarnya hakikat hati nurani atau qalb. Hati nurani itu apa ? Hati yang beku itu seperti apa dan hati yang terhijab bagaimana mekanismenya? Dalam Alquran sering disebut dengan orang yang hatinya sakit, hatinya membatu, hatinya yang buta… dan lainnya, hati yang manakah itu? Sebagian orang mudah sekali mengatakan bahwa apa yang terlintas dalam fikirannya saat itu bersumber dari hati nurani nya.
”Tidak ada dosanya jika kamu berbuat salah, kecuali jika hatimu menyengajanya.Dan Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Mengasihi” (QS 33:5).
Jika hati kita terluka, maka kita menjadi sakit. Jika ia mengalami kerusakan berat, maka kita pun meninggal dunia. Jika hati batiniah kita terjangkiti sifat-sifat buruk dari hawa nafsu kita, maka kita akan sakit secara spiritual. Jika hati tersebut secara keseluruhan didominasi oleh hawa nafsu, maka kehidupan spiritual kita pun akan mati. Hati jangan disalah artikan dengan emosi. Emosi, seperti amarah, rasa takut, dan keserakahan berasal dari hawa nafsu. Ketika menusia berbicara mengenai hasrat hati, mereka biasanya merujuk pada hasrat hawa nafsu. Hawa nafsu tertarik pada kenikmatan duniawi dan tidak peduli akan Tuhan; sedangkan hati tertarik kepada Tuhan dan hanya mencari kenikmatan di dalam Tuhan.
Bicara tentang hati dijelaskan dalam hadis berikut ”Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia sehat, maka seluruh tubuh pun akan sehat, jika ia sakit maka seluruh tubuh pun akan sakit. Itulah hati.”
Hati adalah sebuah kuil yang ditempatkan Tuhan di dalam diri setiap manusia; sebuah kuil untuk menampung percikan Ilahi di dalam diri kita. Dalam sebuah hadis qudsi terkenal, Allah berfirman, ”Aku, yang tak cukup ditampung oleh langit dan bumi, melainkan tertampung dalam hati seorang beriman yang tulus.” Kuil di dalam diri kita ini lebih berharga dari pada kuil tersuci sekalipun di muka bumi ini. Maka, jika kita melukai hati manusia lainnya dosanya lebih besar daripada merusak sebuah tempat suci di dunia ini.
Umi: Sentiasalah jaga hati.. agar dia menjadi makanan jiwa.
No comments:
Post a Comment