Assalamualaikum wbt. Salam semurni Ramadhan, hari ini 19 Ramadhan - sekian kita telah melaksanakan ibadah puasa yg sangat sarat dengan pengajaran, pengkisahan. Bulan ini kita menguji sabar, tahap iman. Bulan ini juga adalah bulan tarbiah. Sering kita terduga, kekuatan menempis segala gerak dosa dan noda juga satu juang yang hebat buat hamba kerdil seperti kita. Umi terpanggil untuk membicarakan isu 'sedih'.. sejak beberapa hari ini, ada beberapa anak2 remaja msj, menelepon - menangis2.
Kes 1:
"Umi... saya sangat menyintai seorang ustaz yang baru pulang dari Mesir. Dia sangat baik, alim. Jadi imam terawih di surau saya.. saya sangat sedih bila dapat tahu, ustaz itu akan bernikah - hati saya sangat menginginkannya... umi, apa harus saya buat? "
Kes 2:
"Umi... suami saya tidak pedulikan saya lagi, kami bergaduh... Raya ini tak tahulah bagaimana - persiapan raya belum buat. Saya sedih umi... keluarga saya porak-peranda"
Kes 3:
"Umi... saya rungsing nak exam, umi. Hati saya tidak tenang, saya takut akan gagal..."
Astaghfirullah.... mencurigai masa depan boleh menjejaskan iman dan akidah, mohon diberi petunjuk kepada insan2 ini. Semoga mereka kembali tenang, pasrah dan menyerahkan segala urusan yang tidak mampu kepada-Nya kerana hanya DIA yang Maha Mengetahui..
" Ya Allah... " itulah lafaz keramat yg sering muncul dari hati yang pasrah. Terkadang ujian kerdil ini buat kita terduduk... "Ya Allah... beratnya..." tanpa kita sedar, berapa banyak nikmat Allah yang telah dapat sejak kita dianugerahi nyawa oleh-Nya.
Firman Allah SWT: (Ibrahim: 34)
".... sekiranya kalian menghitung-hitung nikmat Allah, nescaya kalian tidak akan dapat menghitungnya.. "
kerana nikmat Allah cukup besar berbanding ujiannya kepada kita. Justeru kenapa kita harus sedih dengan ujian itu? Harusnya kita sedih dengan sifat angkuh kita yang tidak pernah bersyukur. Seharusnya kita sedih dengan sifat menguasai yang kita ada, ego kita dengan nikmat kaya, sihat, cantik dan sempurna - Ya Allah... akukah itu?
Firman Allah SWT: (Ar-Rahman: 13)
"Maka nikmat Tuhan kalian yang manakah yang layak anda dustakan? "
Bergetar jiwa bila umi baca potongan ayat ini - mampukah kita mencalonkan ahli syurga jika nafsu berkehendak dunia tidak mampu kita kawal, tundukkan? Ya Rahman... Ya Rahim..
Bayangkan betapa indahnya kejadian pendengaran yang Allah berikan, jauh dari tuli dan pekak, kulit yang cantik, makanan yang enak2..
Sedarkah kita - sifat makhluk yang sering bersedih dengan yang lampau, telah hilang justeru melupakan apa yang sedia ada di hadapan mata -
Firman Allah SWT: (an-Nahl: 83)
"Mereka mengetahui bahawa semua nikmat yang ada berasal dari Allah, tetapi mereka mengingkarinya... "
Usahlah bersedih kerana kita ada nikmat-Nya, usahlah menangis kerana kita harus gembira dengan anugerah-Nya.
No comments:
Post a Comment